DAY 5 - TAIPEI
Setelah 4 malam di Taichung, hari ini sesuai jadwal kami berpindah ke Taipei, si Ibukota Republik Tiongkok. Lokasinya ada di sisi Utara pulau Taiwan dan termasuk dataran rendah. Perjalan dari HSR Taichung memakan waktu 53min untuk sampai ke HSR Taipei Station (700NTD). Kami berangkat tidak sepagi biasanya menghindari jam berangkat kerja warga lokal agar kereta lebih kosong sehingga lebih flexible untuk kami yang membawa bagasi besar.
Sesampainya di Taipei, kami langsung menuju penginapan kami di daerah Ximending untuk drop bagasi. Menaiki MRT Blue Line Platform 4 hanya berjarak 2station, tidak sampai 5min kami sudah tiba di MRT Ximen. Keluar dari MRT exit 6 sudah terlihat keramaian orang berlalu lalang, vibesnya agak mirip dengan Shibuya Crossing. Persis di depan exit MRT kita juga akan disambut dengan spot wajib yang sempat viral "Rainbow Six" , suasananya ramai dengan line antrian cukup rapi bergantian untuk berfoto.
TAIPEI TIANHOU TEMPLE (臺北天后宮)
Searah dari penginapan menuju MRT, kami melewati salah satu kuil tertua di area Ximending. Taipei Tianhou Temple dibangun tahun 1746 dari donasi orang Zhangzhou dan Quanzhou dari Fujian China, dan pada masa Qing menjadi satu dari tiga kuil utama. Area kuilnya tidak terlalu besar, sempatkan berdoa sebentar, dari 6 deities yang ada, yang special disini adalah "Heavenly Holy Mother Mazu" atau the Sea Goddess. Kuilnya sangat peaceful walaupun berada di pusat kota apalagi didaerah perbelanjaan yang ramai. Highly recommended!
A CHENG GOOSE (阿城鵝肉)
Next stop, kita akan mencoba salah satu menu wajib jika kalian adalah pecinta bebek. Bisa menggunakan MRT Green Line dari Ximending menuju MRT Songjiang Nanjing. Before, I thought Hong Kong roast goose was very good, but Ah Cheng Goose (Michelin Guide) smoked goose is really on a same level. Really have amazing lunch here.
 |
ah cheng menu |
Kami sengaja datang lebih awal agar tidak bertemu antrian, sayangnya banyak yang berpikiran sama dengan kami hahaha setelah kurang lebih menunggu sekitar 30min, kami akhirnya mendapatkan meja. Untuk menunya sendiri, tentu saja wajib memesan smoked goose.The smoked goose meat was very tasty, the seasoning was very well balanced. Stewed duck blood was tender without any off-putting taste. The Stir-fried Goose intestines with green pickled was also nice. Best of the best! Overall rating 5/5.
 |
love you pooool |
Untuk saus cocolan bisa racik dan ambil sendiri di sauce corner. Extra ginger dan cabai sudah pasti harus diambil. Jika kalian tidak suka mengantri, pilihan take away bisa kalian coba, persis disebrang outlet dine in, ada outlet khusus take away, walau mungkin rasanya tidak sesempurna jika makan ditempat langsung.
HUASHAN 1914 CREATIVE PARK (華山1914文化創意產業園區)
Taman Kreatif Huashan 1914 dulunya adalah sebuah kawasan pabrik pembuatan anggur milik swasta. Setelah perkembangan kota Taipei pabrik ini kemudian pindah ke pinggir kota. Pasca kepindahannya, bekas bangunan pabrik ini rencananya akan dibongkar, tapi perkumpulan budayawan & seniman berupaya untuk melestarikan bangunan bersejarah ini.
.jpeg)
Sekarang setelah proses restorasi, Huashan 1914 Creative Park menawarkan tempat bagi seniman untuk mengembangkan kreativitas mereka dan tempat organisasi non-profit untuk mengadakan kegiatan kolaborasi seperti pameran, pementasan, popup store maupun weekend market. Pertokoan disini juga lumayan banyak, mayoritas menjual hasil desain karya artist local yang unique dan aesthetic. Mungkin karna reason itu juga produk yang dijual harganya lumayan pricey, perlu waktu lebih untuk strolling around dan menemukan produk yang relatively affordable. Overall belanja atau tidak belanja, tetap worth it untuk menyempatkan datang kesini.
Sewaktu kami berkunjung, karena pas weekend, areanya jadi sangat ramai dengan warga lokal. Ada event Taiwan Diecast EXPO, Spongebob 25th Anniversary, Snoppy Pop Up Store, beberapa pop up karakter anime dan cartoon juga yang tidak kalah ramai antriannya.
Semakin sore akan semakin ramai dengan pengunjung, beberapa spot amphiteater juga diramaikan dengan street musician, walaupun tidak paham lagu dan liriknya, tapi tetap bisa dinikmati sambil melihat sunset kota Taipei hari itu. Disini juga ada banyak restoran dan cafe yang bisa kalian coba.
SIMPLE KAFFA HUASHAN FLAGSHIP STORE (興波咖啡 華山旗艦店)
Berikutnya kita akan mampir ke Coffee Shop yang pendirinya pernah menjadi juara barista tingkat dunia. As a winner in World Barista Championship 2016, Berg Wu menyulap style coffee shopnya yang lama menjadi citra baru Simple Kaffa. Flagship storenya yang berlokasi 5min dari Huashan 1914 Creative Park tentunya selalu ramai dengan pengunjung lokal dan juga turis. Service is great but a bit complicated. It’s not really a walk in coffee. To be seated you need to wait maybe 60-90min in the weekend. But take away is quiet fast.
The seasonal blend is perfectly balanced. All the staff can speak fluent English and very informative in explaining the variant and also how to enjoy their coffee. Suka banget sama branding mereka, simple tapi look exclusive. Konsep interior outletnya juga cake, industrial tapi elegant. Untuk menghemat waktu kami memutuskan untuk take away aja, A-Bao Blend, Flat White dan juga Zhou-Zhou Fluffy Cake adalah menu wajibnya, turns out memang enak, walaupun harganya cukup pricey dibanding brand kompetitor. Overall rating 3/5.


DONG YI PORKCHOP MAIN STORE (台北東一排骨總店)
Setelah yang lagi trend dan viral untuk anak muda Taiwan, sekarang waktunya kita cek cita rasa masa lalunya. Dong Yi Porkchop menawatkan classic Taiwanese style food yang saat ini sudah cukup susah ditemui. Lokasinya agak terpencil, dari depan kita disambut ornamen-ornamen yang nyeleneh. Staff yang melayani juga rata-rata sudah berumur, tapi mungkin karena udah bertahan lama dan selalu jadi tujuan turis, mereka sudah fasih berbahasa inggris, jadi komunikasinya tidak susah.
Interior restoran penuh dengan dekorasi terkesan jadul, sangat kerasa vintage Taiwanese style, Nakashi era. Yang membuat menu disini special, pork chop rice disajikan in a traditional Taiwanese way, paired with bamboo shoot soup, mix vegetables, dan tentunya pickled. It's a must-try for anyone looking to experience authentic Taiwanese cuisine. Loved the ambience, feels like they've not changed a whole lot since the 60s/70s. Overall rating 3/5.
 |
pork chop rice |
.jpeg) |
beef braised rice |
95 MUSIC ZONE (95樂府)
Salah satu hidden gem di daerah Ximending, kedai teh yang ada dipersis pintu masuk 95 Music Zone. Antriannya mengular, didominasi warga lokal yang sepertinya memang sudah langganan, tidak ada english menu, jadi kita pesen berdasarkan arahan google translate aja. Honestly, tidak expect harganya semurah ini. I was shocked by the price, range from 10-35NTD and all served in a large cup. You cannot find this price at Taipei hahaha untuk rasa tapi bukan yang sampai wow enak dan memorable gimana, but totally worth it. Overall rating 3/5.
.jpeg)
.jpeg)
XIMENDING NIGHT MARKET (西門町商圈)
One of the most Night Market in Taipei! Jujur Ximending sendiri areanya lengkap banget, perbelanjaan ada, toko baju sepatu obat kosmetik oleh-oleh segala macem ada, makanan berat ada, makanan ringan ada, minuman pun lengkap dan variatif, bahkan wahana permainan pun juga ada. Tiap lantai dalam satu bangunan bisa meliputi beberapa toko atau restauran. Center areanya ada Pop Mart Store, Xing Fu Tang Flagship, H&M, Uniqlo, Adidas, Nike, dan masih banyak lagi yang lainnya. Rame banget.
There is lots to see and do in Ximending, if you are a foodie like me, then you’ll want to try out Taiwanese Hotpot which is a huge thing in the Ximending area. Kami pun memutuskan untuk menghangatkan perut malam ini dengan Hotpot. Ada banyak pilihan brand dengan speciality nya masing-masing, pilihan kami hari itu jatuh pada Shabu Le Wagyu Hot Pot
(涮樂和牛鍋物 西門旗艦店) yang bernilai 4.9 di rating Google.
Dari luar terlihat sepi, setelah ada di lantai 3, sudah terlihat antrian waiting listnya. Untuk meja private antriannya lebih panjang, jadi kami memutuskan untuk memilih meja sharing aja karena antirannya lebih pendek dan sudah lumayan laper juga hari itu. Pilihan paketnya beragam, range harga dari 499-1099 NTD, dimana pembedanya adalah opsi dagingnya, untuk yg termurah hanya punya 2 opsi yaitu pork belly dan pork neck, sedangkan yang termahal punya 10 opsi termasuk Japanese F1 Domestic Wagyu.


Pemilihan soup base, order daging dan refill (soup/daging) dilakukan via scan QR. Secara keseluruhan enak, servicenya juga bagus, semua staff helpful, ada staff Indonesia juga yang take care kami selama 90min all you can eat. Jika beruntung, ada staff robot juga yang bisa antar pesanan kita. Varian side dishnya juga banyak, sayuran, bakso-baksoan, dumplings, bahkan ada mie instan (indomie & mama). Sauce bar nya variatif juga, ada telur ayam segar juga kalo yang mau sukiyaki style. Untuk dessertnya juga banyak opsi, bahkan ada ice cream biasa, ada juga soft serve, lengkap.
Salah satu yang masih kurang adalah soal bumbu aja, seasoning di Taiwan memang rata-rata tidak strong, jika memilih spicy soup atau bahkan mala pun masih kurang rasa, jadi harus meracik sendiri supaya pas sama selera lidah orang Indonesia. Tapi overall tetap puas, layak untuk dicoba saat kalian ke Taipei nanti. Overall rating 4/5.
Daerah Ximending Night Market sendiri menurutku pribadi sangat lengkap, apa aja ada, makanya memang tepat jika area Ximending selalu ramai dan jadi spot wajib turis. Semakin malam semakin ramai, rata-rata toko tutup sekitar jam 11 malam. Tidak salah kami memilih hotel di lokasi super lengkap ini. Selanjutnya kita akan berpetualang keluar sedikit dari kota Taipei, see yaaa.
Stay Hungry,
Brigitta Veggy Aprilia Tanu - @brigittaveggy
Comments
Post a Comment