Taiwan Travel Guide 101
Planning a trip to Taiwan? Or just want to know more about my last trip going there? Yep, this blog post will guide you all about TAIWAN.
Happy New Year 2025 btw! Long short story, setelah pusing dengan banyak urusan kerjaan di tahun 2024, drama project candi sampai drama mutasi department terjadi di tahun ini. So finally, jiwa impulsif saya ini kembali memutuskan untuk set healing trip sebelum 2024 berakhir sebagai self-reward. Dan kali ini tujuan saya terkunci pada Taiwan.
Sebenernya udah agak mentok dengan opsi destinasi di Asia, ga mau ke tempat yang lagi overhype seperti Sapa-Vietnam atau Chongqing-China karena pasti harga tiketnya udah digoreng habis, sedangkan kalo ke benua lain pun rasanya harus punya persiapan lebih matang gabisa mendadak kayak tahu bulat. Jadilah terpilih Taiwan, yang ternyata ada di ranking 3 destinasi favorit wisatawan Asia setelah Jepang dan Korea. Overall negeranya sudah cukup maju, armada transportasi publicnya juga beragam, ada pesawat, high speed train, local train, MRT, bus, fery, etc. Spot wisatanya juga banyak, sisi alam ada, sisi kota juga ada. Dan satu yang ga kalah penting, urusan makanan, di Taiwan ada banyak Michelin Star spot khususnya street food section.
Travel ke Taiwan bisa terbilang mudah, pilihan penerbangan dari Jakarta ada beberapa maskapai, ada yang direct, ada juga yang transit. Untuk trip kali ini saya menggunakan China Airlines direct flight dengan total durasi penerbangan hampir 6jam (CGK - TPE) include inflight meal 1x dan bagasi 1x23kg.
Things to Know Before Going to Taiwan
1.Pergi ke Taiwan perlu Visa
a. untuk warga nergara Indonesia yang sudah pernah ke Jepang/Korea/Australia/etc, bisa mengajukan Travel Authorization Certificate (TAC) sebagai pengganti VIsa perjalanan yang berlaku 14 hari khusus untuk tujuan wisata, bisnis atau kunjungan keluarga. Setelah pengisian secara online, form bisa di cetak untuk lampiran saat nanti flight check in dibandara dan Taiwan Immigration Arrival, pastikan paspor dengan Visa pendukung juga dibawa saat trip ya! (https://niaspeedy.immigration.gov.tw/nia_southeast/)
b. Untuk yang tidak memiliki Visa pendukung negara lain atau masa berlaku visanya sudah lebih dari 10tahun sehingga tidak support untuk jalur a, bisa mengajukan Visa ke Kedutaan Taiwan (TETO) dengan biaya seharga Rp. 750.000,- untuk single application dengan proses selama kurang lebih 4-7hari kerja. Untuk submit berkas hanya bisa dilakukan pagi-siang, untuk pengambilan berkas visa hanya bisa dilakukan siang hari. rincian berkas untuk persyaratan permohonan visanya:
-Print out Formulir Visa yang sudah di isi via online (https://visawebapp.boca.gov.tw/)
-Fotokopi Kartu Keluarga
-Fotokopi Paspor bagian data
-Paspor Asli
-2 Lembar pas foto warna terbaru berlatar belakang putih ukuran 4x6
-Surat Keterangan Kerja di Indonesia
-Print out rekening tabungan 3bulan terakhir
-Print out penerbangan pulang pergi & hotel (mempermudah approval visa)
2. Selama di Taiwan tetap perlu uang tunai, untuk area kota seperti Taipei, Taichung dan Kaoshiung mayoritas sudah bisa cashless (EDC untuk credit card wireless), namun untuk area non tourist masih cukup sulit dan rata-rata hanya menerima cash. Mata uang Taiwan adalah NTD. dimana kisaran 1NTD = Rp. 500,- (estimasi pengeluaran dalam 1hari 500-1000 NTD).
3. Ada 2 bandara internasional di Taiwan, Taoyuan (area Utara) dan Kaoshiung (area Selatan). Untuk tujuan Taipei lebih dekat jika tiba dari Taoyuan. Keduanya terhubung dengan transportasi public High Speed Railway.
4. Simcard selama di Taiwan mudah ditemukan apalagi di bandara, tapi untuk memudahkan bisa dibeli sebelum keberangkatan. Saya pribadi menggunakan E-sim yang saya beli di DigiTravel untuk memudahkan proses perjalanan tidak perlu bongkar pasang simcard. (koneksi dengan provider local Chunghwa Telecom)
5. Public Transport di Taiwan sudah cukup terkelola, hampir semua schedule armada transportasi dan integrasinya masuk ke dalam Google Maps, walaupun ada kalanya waktu tiba atau keberangkatan dari armada, nomor platform atau lokasi halte bus tidak persis seperti yang tertera, tapi overall masih bisa kita andalkan. Untuk pembayaran kita cukup membeli Easy Card di 7-evelen atau Family Mart (kartu standar seharga 100 NTD tanpa saldo awal, ada varian kartu edisi khusus atau bentuk keychain/ charm/ plush doll dengan harga variatif 200 - 500 NTD).
6. Bahasa lokal masih di dominasi Traditional Chinese/Mandarin, beberapa pengalaman lain state di Taiwan sudah cukup fasih berbahasa Inggris, tapi based on my own experience, orang Taiwan masih sangat sulit diajak komunikasi dalam bahasa Inggris, tidak semudah saat saya di Jepang atau Korea. Karena skill bahasa mandarin saya sangat amat basic, jadi untuk sehari-hari lebih banyak mengandalakan Google Translate dan body language.
7. Cuaca di Taiwan tidak terlalu extreme range 8-36 derajat tergantung musim, biasanya bulan Maret - Mei adalah musim semi, sedangkan bulan Juni - Agustus adalah musim panas. Lalu bulan September - November adalah musim gugur dan bulan Desember - Februari adalah musim dingin. Perlu diantisipasi kemungkinan hujan ringan dan berangin dimusim-musim tertentu.
8. Taiwan cukup luas tapi dengan adanya High Speed Railway kita bisa explore antar kotanya dengan mudah. Untuk keliling semua kotanya mungkin perlu trip 10-15hari. Contoh untuk perjalanan dari Taipei ke Kaohsiung (jarak 345 kilometer) ditempuh hanya dalam 2jam 15menit. Sepanjang jalur, THSR memiliki 12 buah stasiun pemberhentian: Stasiun Nangang, Taipei, Banqiao, Taoyuan, Hsinchu, Miaoli, Taichung, Changhua, Yunlin, Chiayi, Tainan dan Zhuoying (Kaoshiung).
Ada beberapa pilihan kelas dalam 1 perjalanan kereta HSR, Kelas Bisnis (gerbong khusus 1-3), Kelas Standar dengan Reserved Seat (gerbong khusus 4-9) dan Kelas Standar non Reserved Seat (gerbong khusus 9-12). Agar lebih flexible dengan jam keberangkatan terdekat, lebih baik memilih kelas standar non reserved seat, kecuali dengan alasan khusus. Untuk penggunanan beberapa hari, bisa juga memilih 3Day Pass yang bisa dibeli diwebsite ataupun Klook.
11. Night Market is a must. Setiap kota di Taiwan punya night market andalannya, walaupun tipe jajanan yang adanya hampir sama tapi tiap daerah punya special dish to try. Jadi setiap malam rasanya wajib untuk coba setiap night market yang ada.
12. Last, about Public Toilet in Taiwan. Mungkin karena masih serumpun daerah China, salah satu isu yang sering dibahas adalah seberapa kotor atau bau toilet umum disana. Faktanya cukup banyak toilet umum di Taiwan yang bersih (ada juga yang kotor dan bau, tergantung lokasi dan ketersediaan staff toilet yang membersihkan).
Jenis closetnya duduk & jongkok. Hampir selalu tersedia paper tissue ditiap bilik, walaupun untuk fasilitas jetspray/ jetwasher/ ecowasher mayoritas tidak ada, jadi kalo kalian ada yang kebiasaan dengan jetspray ada baiknya membeli bidet portable atau bawa botol minum sendiri.
Next - Taiwan Travel Diary 102
Stay Hungry,
Brigitta Veggy Aprilia Tanu - @brigittaveggy
Comments
Post a Comment